Kamis, 26 Juli 2012

Sutradara Cilik


Kanita adalah seorang anak dari sutradara terkenal di negerinya. Banyak sekali film-film yang disutradarai oleh papa Kanita. Film-film yang disutradarai oleh apa Kanita juga disukai oleh semua orang di negerinya. Namun, Kanita tak pernah sekalipun menyukai film yang disutradarai oleh papanya.

Alasan Kanita tak menyukai film papanya, seperti pagi ini. Papa Kanita sudah membujuk Kanita untuk ikut ke lokasi tempat papanya bekerja. Akan tetapi, Kanita malah makin asyik bermain playstation.
“Kanita … ikut papa ke lokasi tempat papa bekerja, yuk! Udara di sana segar sekali, lho! Soalnya, lokasi tempat papa bekerja itu dekat dengan pegunungan. Kamu mau ikut?” bujuk papa.
“Enggak. Aku enggak mau ikut!” tolak Kanita.
“Kenapa kamu tidak mau ikut? Biasanya, kamu suka dengan keindahan alam seperti pegunungan. Mengapa sekarang tidak?” tanya Papa heran.
“Pokoknya, aku enggak mau ikut!” tolak Kanita sekali lagi.
“Baiklah … papa takkan memaksamu. Ya, sudah, papa berangkat dulu, ya …,” ujar papa sambil menghela napas.
“Eh? Aku ikut, deh, Pa! Aku takut sendirian, nih, di rumah!” kata Kanita tiba-tiba sambil nyengir. Papa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya itu.
Di perjalanan, Kanita masih asyik membaca majalah kesukaannya. Tiba-tiba, Kanita terbelalak melihat pemandangan tempat papanya bekerja menjadi sutradara. Pegunungan di sana tampak mempesona. Udara juga segar sekali. Hal ini membuat Kanita betah di tempat papanya bekerja.
“Pa …,” panggil Kanita pelan.
“Ya? Ada apa, Kanita?” tanya papa.
“Papa betah enggak kerja di sini?” tanya Kanita dengan amat hati-hati.
“Tentu saja! Oh … papa tahu, kamu mau jadi sutradara cilik, kan?” tebak papa sambil tersenyum.
“Eh? Enggak tahu, tuh, Pa. Ya, sudah, aku lihat-lihat pegunungan dulu, ya, Pa!” Kanita jadi gelagapan ketika keinginannya ditebak oleh papa. Sementara itu, papa hanya bisa tersenyum.
Udara di tempat papa bekerja memang lumayan dingin. Maka dari itu, Kanita memakai jaket pemberian papanya. Sejak Kanita berumur 8 tahun, Kanita sudah menyimpan jaket pemberian papa. Sampai sekarang, jaket itu masih terawat dengan baik.
“Hmmm … jadi sutradara cilik itu enak apa enggak, sih?” gumam Kanita. Dia bertanya pada dirinya sendiri. “Mungkin asyik!”
Tidak lama kemudian, Kanita mendatangi papanya dan berkata, “Pa, aku mau jadi sutradara cilik!”
“Baiklah … kamu ikut papa menyutradarai film ini, ya?” kata papa. Kanita pun mengangguk.
Sampai sekarang, Kanita tetap menjadi sutradara. Walaupun, tak menjadi sutradara cilik!


0 Komentar Pembaca:

Posting Komentar